Budi Darma adalah salah satu kritikus sastra Indonesia yang esai-esainya selalu menarik dan penting. Dipublikasikan tahun 1998, esai ini membicarakan situasi dan potensi sastra Indonesia menjelang akhir abad 20.
Tag: kritik sastra
Unggahan ini memberikan sumber download atau unduhan berbagai teks kritik sastra dan karya sastra. Di era digital seperti sekarang, sudah sangat usang bersikap memonopoli teks dan enggan berbagi, apalagi jika sikap tersebut didorong kebanggaan usang yang menautkan kepemilikan teks dengan kelas sosial.
Taufiq Ismail adalah salah seorang penyair Indonesia yang banyak memunculkan lanskap alam dalam puisi-puisinya. Sejauh mana kesesuaian hal tersebut dengan puitikanya yang bisa disebut sebagai puitika profetik?
Saut Situmorang menulis tentang apa yang dia sebut Fobia Metafora dalam puisi Indonesia. Tulisan ini menyodorkan berbagai poin janggal dalam tulisannya yang sudah dibahas secara lebih detail dalam esai "Di 2023 Ini Metafora Tak Kedengaran Lagi?".
Cerpen "Kebaya Merah di Tebing Kanal" karya Martin Aleida dipublikasikan di Kompas edisi 18 Juni 2023. Tanggal 8 Juli 2023 Jawa Pos memublikasikan cerpen berjudul sama karya pengarang yang sama. Apakah publikasi tersebut termasuk publikasi ganda dan karenanya termasuk swaplagiarisme cerpen?
Kritik sastra membutuhkan arsip untuk melacak jejak pengetahuan terkait objek. Kebutuhan primer seorang kritikus bukan hanya arsip sekaya mungkin tetapi juga kemauan dan kemampuan untuk mengakses arsip tersebut.
Majalah Horison adalah majalah sastra yang terbit bulanan sejak Juli 1966-Juli 2016. Setelah itu majalah ini memutuskan beralih ke penerbitan daring.
Jurnal kebudayaan Kalam memuat esai, prosa, dan puisi. Jurnal Kalam edisi pertama terbit tahun 1994 dan edisi 22 tahun 2005.
Jurnal Sajak adalah jurnal yang memuat puisi dan esai karya penyair atau penulis lokal maupun mancanegara. Edisi pertama Jurnal Sajak terbit tahun 2011 dan No. 14 sebagai edisi terakhir terbit tahun 2016.
Jurnal Perempuan diterbitkan oleh organisasi nirlaba Yayasan Jurnal Perempuan (YJP) pertama kali pada tahun 1996. Merujuk pada profil di situs Jurnal Perempuan, jurnal ini merupakan “jurnal feminis pertama dan satu-satunya di Indonesia” dan juga merupakan “sumber terpercaya di bidang feminisme”.