Gabriel Garcia Marquez
MASIH ADA orang-orang yang memprotes mengerikannya melodrama-melodrama yang melambung-lambung itu, yang di dalamnya ada lebih banyak darah daripada tokoh utama per satu mil persegi, dan yang para pembaca atau penontonnya harus melakukan tindakan pencegahan supaya mereka sendiri tidak menjadi korban tragedi itu. Meskipun demikian, kehidupan nyata kadang-kadang bahkan lebih mengerikan.
Ada kasus yang terjadi di kotamadya San Rafael, Antioquia, yang akan dikecam oleh kritikus sastra mana pun karena terlalu berlebihan dan karena ketidaksesuaiannya dengan kenyataan. Di bagian depan, kasus itu tampak sebagai kasus persaingan antara dua keluarga, yang mungkin tampak mendiskualifikasinya secara literal, karena sangat sedikit orang yang cenderung menyematkan validitas terhadap situasi semacam itu daripada seandainya ia terjadi pada dua abad silam. Meskipun demikian, drama berdarah San Rafael berasal dari satu persaingan antar keluarga, dan mereka yang menganggap bahwa situasi ini tampak palsu akan tak memiliki pilihan apa pun selain mengutuk kehidupan karena kehidupan tidak memiliki imajinasi dan justru memiliki kesukaan berlebihan terhadap konvensionalisme.
Sebagaimana bisa diduga, terjadi sebuah kejahatan. Bukan sebuah kejahatan sederhana, melainkan pembunuhan spektakuler. Pembunuhan tersebut diawali dengan si pembunuh menembakkan senapan pada korban. Lalu, untuk sastra, semua kacau balau: setelah menembakkan senjata pada korban, si pembunuh menyerang mayatnya menggunakan golok, dan pada akhirnya, dalam ketaksopanan berlebihan yang dengan cara tertentu memunculkan pemikiran tentang leluhur Tartar bagi sebagian orang Kolombia, dia memotong lidah si korban tanpa terlebih dahulu memikirkan akan dia apakan lidah itu, karena pada kenyataannya lidah itu kemudian tidak dia apa-apakan.
Berita tidak mendapatkan—dalam nilai tukar peso jurnalistik saat ini—lebih dari dua kolom pada halaman berita lokal. Itu adalah satu kejahatan berdarah, seperti yang lainnya. Dengan perbedaan bahwa pada masa-masa ini tidak ada yang luar biasa tentang itu, karena sebagai satu item berita maka ia terlalu biasa dan sebagai sebuah novel ia terlalu mengerikan.
Akan merupakan tindakan paling baik jika merekomendasikan supaya kehidupan nyata menggunakan sedikit lebih banyak kebijaksanaan.
23 Juni 1954, El Espectador, Bogota.
Sumber: Gabriel Garcia Marquez, “Literaturism,” dalam The Scandal of the Century and Other Writings. New York: Alfred A. Knoff, 2019.
Istilah Sastra
Melodrama: mula-mula berarti lakon romantik yang disertai musik yang dalam perkembangan kemudian berarti lakon dengan alur luas, dan sentimental. Sekarang berarti lakon yang sangat dramatis dengan lakuan yang menggambarkan dan mendebarkan dengan penokohan yang hitam putih.