Pembaca dan Penulis

Najib Mahfuz

DEFINISI YANG tepat tentang seorang penulis bukan bahwa penulis adalah orang yang menulis; lebih tepat jika mengatakan bahwa penulis adalah orang yang dibaca. Sepanjang dia belum mencapai para pembacanya maka dia tak lebih dari seorang calon penulis, apa pun pendapatnya tentang dirinya sendiri, atau apa pun pendapat kawan-kawannya tentang dia. Jika ternyata kritikus mengenalinya sebelum ada pembaca berpaling padanya, penilaian kritikus tersebut adalah penilaian individual sekaligus ramalan, tetap saja dia baru menjadi seorang penulis ketika para pembacanya menyatakan bahwa dia eksis. Saya tahu mungkin ada seorang penulis yang mendahului zamannya, sebagaimana dikatakan orang-orang, dan yang penerimaan atasnya ditangguhkan, tetapi dia tetap merupakan seorang calon penulis sampai kelak waktu mengantarkan para pembacanya dan mereka mengkonfirmasi eksistensinya yang sesungguhnya.

Faktanya, semua penulis menulis bagi audiens sesuai dengan yang diarahkan oleh kodrat mereka. Pernyataan sebagian penulis bahwa mereka tidak peduli tentang audiens itu tidak benar dan tidak etis. Sebagaimana hal lainnya, sastra adalah satu fungsi sosial yang memiliki nilai penting karena ia merupakan sebuah pesan yang diarahkan terhadap satu audiens. Jika seorang penulis mengatakan bahwa “Aku menulis pertama-tama dan terutama demi kepuasanku sendiri”, maka hal ini menurut saya diterjemahkan sebagai “Aku menulis untuk sebagian audiens atau sebagian lainnya, pertama-tama melalui kepuasanku sendiri, bukan dengan niatan mengejar satu audiens dengan cara apa pun.”

Setiap penulis mesti menyajikan apa yang terbaik yang ia miliki, dengan kemampuan dan kecakapannya yang paling baik, dan sangat peduli tentang komunikasi pesannya sama dengan dia sangat peduli tentang bagaimana dia mengekspresikan pesan itu, tanpa mengorbankan prinsip seni dan kreativitas apa pun, dan melalui pengejaran serta upaya kerasnya untuk mencapai audiens yang diputuskan baginya. Jenis dan level audiens itu akan menjadi pemandu sejati terhadap jenis dan level penulis.

Sebagian penulis menyenangkan orang-orang elite, sebagian menyenangkan orang-orang biasa, dan sebagian lagi menyenangkan kedua belah pihak, tetapi yang mana pun yang terjadi, audienslah yang menyatakan eksistensi penulis dan menetapkan nilai dia.

14/4/1994

Sumber: Najib Mahfuz, “The Reader and the Writer”, dalam After the Nobel Prize 1989-1994 (The Non-Fiction Writing of Naguib Mahfouz, Vol. III). London: Gingko, 2020.

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer

Sliding Sidebar

Tentang Penulis

Tentang Penulis

Cep Subhan KM. Lahir di Ciamis tanggal 6 Juni. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi bersama Ludah Surga (2006) dan Kata Orang Aku Mirip Nabi Yusuf (2007), sementara beberapa puisinya diikutkan dalam antologi penyair muda Ciamis Kota Menjadi Kata (2017). Sudah menerbitkan novel Serat Marionet (2011) dan dwilogi Yang Tersisa Usai Bercinta (2020) dan Yang Maya Yang Bercinta (2021), dan satu buku puisi, Hari Tanpa Nama (2018). Satu novelnya yang lain, Kosokbali (2021), bisa dibaca di portal Kwikku. Esai-esainya tersebar dalam Jurnal Sajak, Jurnaba.co, dan beberapa media daring lain. Esai kritik sastranya menjadi Pemenang II Sayembara Kritik Sastra DKJ 2022 dan Juara 2 Lomba Kritik Sastra Dunia Puisi Taufiq Ismail 2023.