Arsip Jurnal Susastra

Jurnal Susastra adalah jurnal Ilmu Sastra dan Budaya yang diterbitkan oleh HISKI (Himpunan Sarjana – Kesusastraan Indonesia). Edisi pertamanya diterbitkan tahun 2005. Sebagian arsip Jurnal Susastra bisa diakses gratis di situs Jurnal Susastra.

2005

Jurnal Susastra 1 Volume 1, Nomor 1, 2005.

Esai:

  1. Agus Sardjono, “Pendidikan dan Modernitas Barat dalam Sastra Dunia Ketiga”, hal. 1-15.
  2. Barbara Hatley, “Sustaining the Local by Embracing the Global? Theatre and Contemporary Javanese/Indonesian Identity”, hal. 17-64.
  3. Sumarwati K. Poli, “Realisme dalam Sastra Dunia: Kajian Sastra Bandingan”, hal. 65-100.
  4. Lilawati Kurnia, “Bali dalam Novel Liebe und Tod auf Bali Karya Penulis Wanita Jerman Vicky Baum”, hal. 101-122.
  5. B. Rahmanto, “Semar Mencari Raga Karya Sindhunata sebagai Novel Berdimensi Baru dalam Genre Sastra Indonesia Modern”, hal. 123-136.
  6. Michael Bodden, “Zaman Akhir Orde Baru dan Perubahan Suara Lokal dalam Sastra Indonesia”, hal. 137-168.

Jurnal Susastra 2 Volume 1, Nomor 2, 2005.

Esai:

  1. Ibnu Wahyudi, “Wanita Pengarang Indonesia Kini: Sebuah Dominasi Semu?”, hal. 1-23.
  2. Sylvia Tiwon, “’Ketakpuasan Simbolik’: Sastra, Rasa, dan Dunia Ketiga”, hal. 25-45.
  3. Ribut Basuki, “Beban Ideologi dan Pengaruhnya dalam Perkembangan Teater/Drama Modern Indonesia”, hal. 47-87.
  4. Sunu Wasono, “Karakteristik Cerita Lelembut (Cerbut) dalam Majalah Panjebar Semangat”, hal. 89-118.
  5. Setefanus Suprajitno, “Sastra Indo-Inggris dan Perananannya dalam Kesusastraan Inggris”, hal. 119-137.
  6. Awang Azman Awang Pawi, “Suara Lokal dalam Teori Sastra Tempatan: Pengalaman Malaysia”, hal. 139-165.

2006

Jurnal Susastra 3 Volume 2, Nomor 3, 2006.

Esai:

  1. Melani Budianta, “Budaya, Sejarah, dan Pasar: New Historicism dalam Perkembangan Kritik Sastra”, hal. 1-19.
  2. Novita Dewi, “Membaca, Menulis, dan Membaca untuk Menulis: Diagnosis Dini Penulisan Karya Tulis di Fakultas Sastra”, hal. 20-35.
  3. Boen S. Oemarjati, “Pengajaran Sastra pada Pendidikan Menengah di Indonesia: Quo Vadis?” hal. 36-52.
  4. M. Yoesoef, “Kisah Mangir di Tangan Pramoedya Ananta Toer”, hal. 53-66.
  5. Ahmad Kamal Abdullah, “Kesusasteraan Indonesia-Malaysia Mutakhir: Antara Sensitiviti dan Imaginasi”, hal. 67-88.
  6. Harry Aveling, “A Short History of Western Translation Theory”, hal. 89-107.

Jurnal Susastra 4 Volume 2, Nomor 4, 2006.

Esai:

  1. David T. Hill, “Politik Identitas dalam Budaya Indonesia/Melayu”, hal. 1-15.
  2. Julia Suryakusuma, “Fragmentasi Konstruksi Gender dan Kebangsaan dalam Sastra Indonesia Era Reformasi”, hal. 16-31.
  3. Jan van der Putten, “Pemekaran Negeri Kata-Kata: Konfigurasi Kebudayaan Melayu di Riau”, hal. 32-46.
  4. Rahimah Haji A. Hamid, “Pemaparan Krisis Identiti dalam Karya Pengarang Malaysia dan Indonesia: Satu Perbandingan”, hal. 47-63.
  5. Lilawati Kurnia, “Goethe dan Aspek Multikultural Sastra Dunia”, hal. 64-85.
  6. Dami N. Toda, “Tantangan Penelitian Teks Sastra-Interpretasi dan Kritik Teks”, hal. 86-111.

2008

Jurnal Susastra 7 Volume 4, Nomor 1, 2008.

Esai:

  1. Abidin Kusno, “Colonial Cities in Motion: Urban Symbolism and Popular Radicalism”, hal. 1-31.
  2. Pamela Allen, “Penghayatan Lintas Budaya: Pribumi Menyoroti Tionghoa dalam Sastra Indonesia”, hal. 32-42.
  3. Manneke Budiman, “Memandang Bangsa dari Kota”, hal. 43-64.
  4. Marco Kusumawijaya, “Seni (dan Sastra) dalam Perkembangan Kota: Living Together, Growing Apart? Hidup Bersama, Makin Berpisah”, hal. 65-99.
  5. Tineke Hellwig, “Seksualitas dan Reproduksi Perempuan dalam Karya-karya Sekar Ayu Asmara”, hal. 100-124.
  6. Abdul Rozak Zaidan, “Goenawan Mohamad: Berpikir tentang Puisi dan Berpuisi dengan Ironi”, hal. 125-162.

Jurnal Susastra Volume 4, Nomor 2, 2008.

Esai:

  1. E. Ulrich Kratz, “Sutan Takdir Alisjahbana’s Thinking, Today and in the Future. Sutan Takdir Alisjahbana as a Literary Writer”, hal. 217-234.
  2. Mohd. Zariat Abdul Rani, “‘Novel of Ideas’: A Textual Analysis of Mohd. Affandi Hassan’s Pujangga Melayu Based on Persuratan Baru”, hal. 235-256.
  3. Asep Sambodja, “Peta Politik Sastra Indonesia (1908-2008)”, hal. 257-309.
  4. Ganjar Hwia, “‘Diksi Laki-Laki dan Perempuan’ dalam Puisi Mutakhir Indonesia”, hal. 310-325.
  5. Hermina Sutami, “Manifestations of Tradition Objection among the Bataks”, hal. 326-364.
  6. S. Faizah Soenoto Rivai, “Sastra Indonesia di Italia”, hal. 365-376.
  7. Kartini Anwar, “Pendidikan Sastera Melayu di Singapura: Renungan terhadap Sastera Kanak-Kanak dan Remaja”, hal. 377-395.

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer

Sliding Sidebar

Tentang Penulis

Tentang Penulis

Cep Subhan KM. Lahir di Ciamis tanggal 6 Juni. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi bersama Ludah Surga (2006) dan Kata Orang Aku Mirip Nabi Yusuf (2007), sementara beberapa puisinya diikutkan dalam antologi penyair muda Ciamis Kota Menjadi Kata (2017). Sudah menerbitkan novel Serat Marionet (2011) dan dwilogi Yang Tersisa Usai Bercinta (2020) dan Yang Maya Yang Bercinta (2021), dan satu buku puisi, Hari Tanpa Nama (2018). Satu novelnya yang lain, Kosokbali (2021), bisa dibaca di portal Kwikku. Esai-esainya tersebar dalam Jurnal Sajak, Jurnaba.co, dan beberapa media daring lain. Esai kritik sastranya menjadi Pemenang II Sayembara Kritik Sastra DKJ 2022 dan Juara 2 Lomba Kritik Sastra Dunia Puisi Taufiq Ismail 2023.