Jurnal Prosa sempat terbit sebanyak empat edisi dari tahun 2002-2004. Jurnal Prosa memuat esai-esai kritik sastra, prosa, dan wawancara.
2002
Jurnal Prosa 1, 2002.
Esai:
- Sitok Srengenge, “Prolog: Sang Pemula”, hal. v-viii.
- Gabriel Garcia Marquez, “Bertemu Hemingway”, hal. 43-53. Diterjemahkan oleh Dahris Setiawan.
- Hasif Amini, “Dunia di Sebutir Pasir”, hal. 55-70.
Dialog:
- Jose Saramago, “Ingatan, ‘Tidak’, Cinta”, hal. 93-111. Diterjemahkan oleh Suparno.
- Umar Kayam, “Cerita yang Hidup dan Hantu Ilmu Sosial”, hal. 157-181.
Jurnal Prosa 2, 2002.
Esai:
- Arif Bagus Prasetyo, “Prolog: Mencipta Sastra, Menggubah Sejarah”, hal. 2-7. Esai ini dimuat juga dalam versi yang disunting ulang sebagai “Mencipta Sastra, Menggubah Sejarah”, dalam Saksi Kata: 18 Esai Sastra (Yogyakarta: DIVA Press, 2021), hal. 271-278.
- Carlos Fuentes, “Menulis: Ziarah dan Pergaulan”, hal. 20-57.
- Keith Foulcher, “Revolusi, Manusia, Gado-Gado: Fiksi Awal Pramoedya Ananta Toer”, hal. 89-125.
Dialog:
- Pramoedya Ananta Toer, “Oposisi, Seks, Amerika”, hal. 145-154.
2003
Jurnal Prosa 3, 2003.
Esai:
- Hasif Amini, “Prolog: Menatap dan Menampung Dunia”, hal. 5
- Yoseph Yapi Taum, “Sastra Kabur dan ‘Kritikus Adinan’”, hal. 120-134.
- Yusi Avianto Pareanom, “Indian Tanpa Panah Tanpa Kemah”, hal. 135-148.
Dialog:
- Budi Darma, “Obsesi, Burung Ganjil, Perempuan Berkumis”, hal. 149-198.
2004
Jurnal Prosa 4, 2004. Tema: Yang Jelita, Yang Cerita.
Esai:
- Sitok Srengenge, “Prolog: Menampik Gosip, Menakik Proses Kreatif”, hal. 5-6.
- Faruk, “Novelis Wanita dan Budaya Populer”, hal. 115-132.
- Intan Paramaditha, “Seksualitas Remaja dalam Biru dan Mereka Bilang, Saya Monyet!”, hal. 133-150.
- Manneke Budiman, “Membaca Cala Ibi, Sebuah Proses Unlearning”, hal. 151-172.
- Sapardi Djoko Damono, “Meninjau Perempuan dalam Sastra”, hal. 173-184.
Dialog:
- Dinar Rahayu, Djenar Maesa Ayu, Linda Christanty, Nova Riyanti Yusuf, Nukila Amal, Oka Rusmini, “Seks, Sastra, Perempuan”, hal. 185-233.