Arsip Jurnal Kritik

Jurnal Kritik adalah jurnal Teori dan Kajian Sastra. Jurnal ini sempat terbit sebanyak empat edisi dari tahun 2011-2013.

2011

Jurnal Kritik No. 1, Tahun I, 2011. Tema: Dari Khazanah Estetika Nusantara.

Esai:

  1. Jacob Sumardjo, “Pantun: Dua Bahasan Kosmologis”, hal. 7-28.
  2. Abdul Hadi W. M., “Wawasan Sastra Hamzah Fansuri dan Estetika Sufi Nusantara”, hal. 29-47.
  3. Jamal D. Rahman, “Wahdatul Wujud di Indonesia Modern: Pantulan dari Cerpen-Cerpen Danarto”, hal. 48-73.
  4. Andy Fuller, “Some Kind of Flânerie: Seno Gumira Ajidarma’s Readings, Listenings, and Writings of Jakarta”, hal. 74-89.
  5. Sunu Wasono, “Ide Kebangsaan dalam Puisi: Antara M. Yamin dan Sejumlah Penyair Malaysia”, hal. 90-104.
  6. Stefan Danerek, “From Tjerita to Novels: Riau in Taufik Ikram Jamil’s and Bali in Oka Rusmini’s Novels”, hal. 105-117.
  7. Ian Campbell, “Mysticism, Aestheticism, and Activism of Santri Poet Acep Zamzam Noor”, hal. 118-143.
  8. Zen Hae, “’Jantung Lebah Ratu’ sebagai Rumah Berpintu Terbuka”, hal. 144-163.

2012

Jurnal Kritik No. 2, Tahun II, 2012. Tema: Perkara Korupsi dalam Sastra Indonesia.

Esai:

  1. Budi Darma, “Sastra, Ideologi, Pandangan Dunia, Korupsi, dan Perlawanan”, hal. 10-24.
  2. Mashuri, “Goda dan Lupa: Wajah Korupsi dalam Novel Indonesia”, hal. 25-49.
  3. Bandung Mawardi, “Korupsi di Mata Puisi”, hal. 50-64.
  4. Nor Faridah Abdul Manaf, “Politik Jenama dalam Dunia Sastra: Ideologi, Penerbit, Media, dan Hadiah Sastra”, hal. 65-77.
  5. Andy Fuller, “The City in Indonesian Literature”, hal. 78-92.
  6. Maman S. Mahayana, “Perkembangan Teori dan Kritik Sastra Indonesia”, hal. 93-121.
  7. Radhar Panca Dahana, “Berbeda tapi Satu Jua: Puisi-Puisi Indonesia 1920-1949”, hal. 122-149.
  8. Abdul Rozak Zaidan, “Beta Bijak Berperi, Bukan? (Catatan tentang Percikan Permenungan Roestam Effendi)”, hal. 151-160.

Jurnal Kritik No. 3, Tahun II, 2012. Tema: Sejarah di Hadapan Sastra.

Esai:

  1. Koh Young Hun, “Sastra dan Sejarah dalam Dunia Pengkaryaan Pramoedya Ananta Toer”, hal. 6-25.
  2. Agus R. Sardjono, “Sastra Sejarah dan Masa Kini: Harapan vs Kritikan”, hal. 26-43.
  3. G.L. Koster, “Epik Kepahlawanan dan Historiografi Modern”, hal. 44-78.
  4. Berthold Damshäuser, “Teks, Susastra, dan Pertukaran Budaya”, hal. 79-91.
  5. Ian Campbell, “Australian Literature in the Translation Zone: The 1991 Brissenden/Sapardi Anthology of Australian Poetry in Indonesian Translation”, hal. 92-104.
  6. Nenden Lilis Aisyah, “Laku Agresif dan Destruktif dalam Cerpen Joni Ariadinata”, hal. 105-138.
  7. Seno Gumira Ajidarma, “Metasusastra & Ideologi Huruf”, hal. 139-153.
  8. Sapardi Djoko Damono, “Membolak-Balikkan Hanna Fransisca dan Zhu Yong Xia”, hal. 154-164.

2013

Jurnal Kritik No. 4, Tahun III, 2013. Tema: Sastra Bandingan: Sejarah, Teori, Terapan.

Esai:

  1. Agus R. Sarjono, “Sastra Bandingan sebagai Tantangan”, hal. 2-8.
  2. Sohaimi Abdul Aziz, “Kesusastraan Bandingan dalam Ruang Kekuasaan dan Pemikiran”, hal. 9-26.
  3. Ayu Sutarto, “Sastra Bandingan dan Sejarah Sastra Indonesia”, hal. 27-60.
  4. Cao Shunqing, “Cross-Culture: A New Change and Breakthrough of Comparative Literature”, hal. 61-65.
  5. Abdul Hadi W.M. “Dewa Ruci Yasadipura I: Keterjalinan Suluk Jawa dengan Teks Sufi Melayu dan Persia”, hal. 66-84.
  6. Maman S. Mahayana, “Pantun sebagai Potret Sosial-Budaya Tempatan: Perbandingan Pantun Melayu, Jawa, Madura, dan Betawi”, hal. 85-100.
  7. Jamal D. Rahman, “Novel Bulang Cahaya Rida K. Liamsi: Konstruksi Imajinasi atas Sultan Mahmud Riayat Syah”, hal. 101-120.
  8. Budi Darma, “Dermaga Sastra Indonesia: Penjajahan, Nasionalisme, Kemelayuan”, hal. 121-138.
  9. Tia Setiadi, “Dari Kotak-kotak Cina ke Jagat Akashic: Menyingkap Novel Lauh Mahfuz karya Nugroho Suksmanto”, hal. 139-158.

Leave a reply:

Your email address will not be published.

Site Footer

Sliding Sidebar

Tentang Penulis

Tentang Penulis

Cep Subhan KM. Lahir di Ciamis tanggal 6 Juni. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi bersama Ludah Surga (2006) dan Kata Orang Aku Mirip Nabi Yusuf (2007), sementara beberapa puisinya diikutkan dalam antologi penyair muda Ciamis Kota Menjadi Kata (2017). Sudah menerbitkan novel Serat Marionet (2011) dan dwilogi Yang Tersisa Usai Bercinta (2020) dan Yang Maya Yang Bercinta (2021), dan satu buku puisi, Hari Tanpa Nama (2018). Satu novelnya yang lain, Kosokbali (2021), bisa dibaca di portal Kwikku. Esai-esainya tersebar dalam Jurnal Sajak, Jurnaba.co, dan beberapa media daring lain. Esai kritik sastranya menjadi Pemenang II Sayembara Kritik Sastra DKJ 2022 dan Juara 2 Lomba Kritik Sastra Dunia Puisi Taufiq Ismail 2023.