Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu adalah antologi cerpen keempat Sasti Gotama. Esai ini menelisik transtekstualitas beberapa cerpen di dalamnya dengan dongeng 1001 Malam dan Hans Christian Andersen menggunakan teori sastra Naratologi Gerard Genette.
Tag: Review buku
Safar Nurhan menerbitkan novel pertamanya, "Sapa Bilang Pelaut Mata Keranjang", di tahun 2024. Di balik segala keunikan lakuan karakter-karakter novel, terselip berbagai kritik dari mulai ketidakmerataan pembangunan sampai ketidakdisiplinan aparat desa.
Laila Tak Pulang (2023) adalah novel kedua Abi Ardianda setelah Kelab dalam Swalayan (2021). Mengangkat berbagai isu terkait gender dan seksualitas, novel mengingatkan kita akan berbagai sikap tak elok yang sadar atau tidak mungkin kita arahkan pada pihak-pihak yang tidak sama dengan kita.
Aryanti adalah nama samaran Prof. Dr. Haryati Soebadio yang dicantumkan dalam karya-karyanya selain novel "Getaran-Getaran" dan 6 adaptasi cerita anak. Seperti apa citra perempuan modern dalam karya-karya penulis perempuan yang termasuk Generasi Femina ini?
Buku Ada Serigala Betina dalam Diri Setiap Perempuan: Psikologi Feminis untuk Meretas Patriarki (EA Books, 2020) menawarkan gagasan-gagasan menarik dan penting. Akan tetapi sitasi di dalamnya terkait Psikoanalisis dan peran Sabina Spielrein perlu ditinjau ulang.
Tahun 2019, novel legendaris Miguel de Cervantes diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Don Quijote dari La Mancha. Seperti apa gambaran dua jilid tebal terjemahan novel tersebut?
Brokeback Mountain menampilkan inversi seksualitas yang dipantik oleh alam. Hal tersebut seolah mengajak kita memikirkan ulang tentang apa yang mungkin selama ini kita anggap tidak alami terkait kecenderungan seksual.
Novel The Year of Living Dangerously karangan Christopher Koch dilarang terbit pada masa Orde Baru. Syuting filmnya pun tidak diizinkan dilakukan di Indonesia. Seperti apa sebenarnya isi novel berlatar akhir pemerintahan Presiden Sukarno ini?
Antologi puisi M. Aan Mansyur, Waktu yang Tepat untuk Melupakan Waktu (Shira Media, 2021), memuat 36 puisi disertai 9 ilustrasi menawan. Apa yang ditawarkan oleh puisi-puisi dalam antologi yang dikemas eksklusif ini?
Isyarat Cinta yang Keras Kepala memuat 15 cerpen Puthut EA. Sebagian besar disajikan dengan mode puitis dan sudut pencerita yang berubah-ubah, cerpen-cerpen hadir dengan potensi memikat bukan hanya disebabkan tema melainkan juga bahasa.