Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu adalah antologi cerpen keempat Sasti Gotama. Esai ini menelisik transtekstualitas beberapa cerpen di dalamnya dengan dongeng 1001 Malam dan Hans Christian Andersen menggunakan teori sastra Naratologi Gerard Genette.
Category: Nonfiksi
Safar Nurhan menerbitkan novel pertamanya, "Sapa Bilang Pelaut Mata Keranjang", di tahun 2024. Di balik segala keunikan lakuan karakter-karakter novel, terselip berbagai kritik dari mulai ketidakmerataan pembangunan sampai ketidakdisiplinan aparat desa.
Laila Tak Pulang (2023) adalah novel kedua Abi Ardianda setelah Kelab dalam Swalayan (2021). Mengangkat berbagai isu terkait gender dan seksualitas, novel mengingatkan kita akan berbagai sikap tak elok yang sadar atau tidak mungkin kita arahkan pada pihak-pihak yang tidak sama dengan kita.
Budi Darma adalah salah satu kritikus sastra Indonesia yang esai-esainya selalu menarik dan penting. Dipublikasikan tahun 1998, esai ini membicarakan situasi dan potensi sastra Indonesia menjelang akhir abad 20.
Unggahan ini memberikan sumber download atau unduhan berbagai teks kritik sastra dan karya sastra. Di era digital seperti sekarang, sudah sangat usang bersikap memonopoli teks dan enggan berbagi, apalagi jika sikap tersebut didorong kebanggaan usang yang menautkan kepemilikan teks dengan kelas sosial.
Aryanti adalah nama samaran Prof. Dr. Haryati Soebadio yang dicantumkan dalam karya-karyanya selain novel "Getaran-Getaran" dan 6 adaptasi cerita anak. Seperti apa citra perempuan modern dalam karya-karya penulis perempuan yang termasuk Generasi Femina ini?
Anak-anak banyak menempati posisi penting dalam karya sastra. Bacaan anak memiliki sejarah panjang dan memiliki nilai penting, tetapi anehnya teks oleh dan untuk anak sendiri kerap diposisikan rendah sampai-sampai sekadar untuk menggunakan istilah "sastra anak" saja sebagian pihak merasa enggan.
Taufiq Ismail adalah salah seorang penyair Indonesia yang banyak memunculkan lanskap alam dalam puisi-puisinya. Sejauh mana kesesuaian hal tersebut dengan puitikanya yang bisa disebut sebagai puitika profetik?
Saut Situmorang menulis tentang apa yang dia sebut Fobia Metafora dalam puisi Indonesia. Tulisan ini menyodorkan berbagai poin janggal dalam tulisannya yang sudah dibahas secara lebih detail dalam esai "Di 2023 Ini Metafora Tak Kedengaran Lagi?".
Cerpen "Kebaya Merah di Tebing Kanal" karya Martin Aleida dipublikasikan di Kompas edisi 18 Juni 2023. Tanggal 8 Juli 2023 Jawa Pos memublikasikan cerpen berjudul sama karya pengarang yang sama. Apakah publikasi tersebut termasuk publikasi ganda dan karenanya termasuk swaplagiarisme cerpen?